03 September 2008

The Secret Of Chimneys – Rahasia Chimneys

Agatha Chistie's Books

CHIMNEYS YANG INDAH DAN MEGAH!
Adalah sebuah
rumah bersejarah di daerah yang tenang, di mana para politisi meyelesaikan
persoalan-persoalan negara yang penuh rahasia – dan di mana persoalan-persoalan
lain juga dibereskan. Tapi satu bundel surat cinta yang mengejutkan, satu pak
memoir yang penuh skandal, dan sesosok mayat tokoh penting telah mengubah
Chimneys menjadi sebuah tempat pembunuhan dan kejahatan...
...sebuah tempat
di mana nasib sebuah negara bergantung pada kesucian seorang wanita
cantik...

Hanya sekedar ingin pamer. Buku Agatha kali ini, barhasil aku tuntaskan dalam waktu semalam. Ceritanya tak berjalan sebagaimana mestinya, tak terlalu menakutkan atau mencekam. Hanya saja, entah kenapa saya telah tertarik sejak awal mula Anthony bercerita tentang Herzoslovakia. Mungkin sedikit berbau politik, tapi itulah uniknya. Persoalan politik atau masalah kenegaraan, tak pernah bisa membuat saya tertarik. Saya selalu kesulitan dalam banyak hal. Namun, entah kenapa dalam bukunya kali ini, Agatha tak begitu menggunakan bahasa politik. Namun, bahasa yang sangat ringan untuk mengungkapkan segala intrik masalah politik di dalamnya. Cerita berpusat pada sebuah negara yang bernama Herzoslovakia. Anthony akan menceritakan tentang Herzoslovakia kepada Anda, secara garis besar.
“Hanya sejauh yang diketahui oleh orang lain. Salah satu negara di daerah
Balkan, kan? Sungai-sungai besarnya pun tak dikenal. Juga gunung-gunungnya.
Ibukotanya Ekarest. Penduduknya kebanyakan perampok. Hobi mereka membunuh raja
dan membuat revolusi. Raja terakhir adalah Nicholas IV. Dibunuh kira-kira tujuh
rahun lalu. Sejak itu kerajaan menjadi republik. Tempat yang cocok. Seharusnya
kaukatakan dari tadi bahwa tawaranmu ada hubungannya dengan Herzoslovakia.”
Anthony menjelaskan.
Jimmy meneruskan ceritanya tanpa peduli komentar
lawannya. “Pernah dengar tentang Pangeran
Stylptitch?”
“Nah, begitu dong,” kata Anthony.
“Orang yang belum pernah dengar tentang Herzoslovakia pasti lalu tahu kalau ada
yang menyebut nama Pangeran Stylptitch. Laki-laki tua hebat dari Balkan.
Negarawan terbesar di zaman modern. Penjahat besar yang belum sempat digantung.
Masalahnya kita membaca koran yang mana. Yang jelas Pangeran Stylptitch akan
terus dikenang orang walaupun kita telah menjadi abu. Setiap gerakan dan
peristiwa yang terjadi di daerah Timur Dekat dalam dua puluh tahun terakhir ini
pasti berkaitan dengan Pangeran itu. Dia adalah seorang diktator, patriot, dan
negarawan―dan tak seorang pun tahu sebenarnya dia itu apa. Dia dikenal sebagai
raja yang penuh intrik. Nah, ada apa dengan dia?”

Simpan cerita ini, dan nama-nama yang muncul dalam cerita Anthony tersebut. Cerita ini akan terus berkembang, mucul satu-persatu fakta yang menempel di sana-sini. Untuk mengetahui hubungan Anthony dan Chimneys. Silahkan baca kisahnya berikut ini, namun jangan terlalu percaya dengan apa yang Anda baca. Hercule Poirot selalu menekankan, Jangan mempercayai siapapun, sebelum dirimu membuktikannya sendiri.
....
“Cerita ini
dimulai kira-kira tiga minggu yang lalu―di Bulawayo. Saya yakin Tuan Lomax tahu
di mana tempat itu―tempat yang sangat terpencil. Saya berbicara dengan teman
saya yang bernama Tuan James McGrath―.” Anthony menyebutkan nama itu
perlahan-lahan dengan mata memandang George yang terpaku pada kursinya dan
menahan ekspresi dengan susah payah.
“Pokok
pembicaraan kami adalah bahwa saya akan pergi ke Inggris untuk melakukan suatu
tugas untuk Tuan McGrath yang kebetulan tidak bisa pergi sendiri. Karena karcis
sudah dipesan atas namanya, maka saya pun pergi dengan nama James McGrath. Saya
tidak tahu hukuman apa yang harus saya terima karena penggantian nama ini, tapi
Pak Inspektur pasti tahu.” .....
“Ketika saya sampai
di London saya menginap di Hotel Blitz, masih dengan nama James McGrath. Urusan
saya di London adalah menyerahkan sebuah naskah pada sebuah penerbit. Tidak
terlalu lama kemudian saya menerima utusan-utusan dari perwakilan dua partai
politik sebuah negara asing. Cara yang dipakai salah satu utusan tersebut sangat
konvesional, sedang yang lain tidak. Tapi keduanya saya hadapi dengan baik.
Namun demikian, kesulitan saya masih ada. Pada malam hari seseorang masuk
ke dalam kamar saya dan mencoba mencuri naskah itu. Dia adalah seorang pelayan
hotel.” .....
“Benar, saya tak melaporkannya kepada
polisi. Karena tak ada yang diambil. Tapi saya melaporkannya kejadian itu pada
manajer hotel dan dia bisa menguatkan keterangan saya bila diperlukan. Malam itu
juga si pelayan lenyap. Keesokan paginya, penerbit itu menelepon saya dan
menyerankan agar saya menyerahkan manuskrip itu pada orang yang akan mendatangi
saya. Saya setuju dan hal itu dilaksanakan pagi berikutnya. Karena saya tidak
mendengar berita apa-apa, saya menganggap naskah telah mereka simpan dengan
aman. Dan kemarin masih dengan nama James McGrath, saya menerima surat dari Tuan
Lomax―” ........
Inspektur Battle memandang Anthony tanpa berkedip. “Itukah
penjelasan Anda tentang kedatangan Anda tadi malam?”

“Tentu saja bukan,” kata Anthony ramah. “Kalau saya diundang bermalam di sebuah
rumah di luar kota, saya tidak memanjat tembok pada malam hari, menginjak-injak
rumput di taman dan membuka jendela rumah. Saya akan berhenti di depan rumah
itu, membunyikan bel, dan membersihkan sepatu di keset. Baiklah, saya teruskan.
Saya membalas surat Tuan Lomax, menerangkan bahwa naskah itu tidak ada lagi pada
saya, dan karena itu dengan menyesal menolak undangan Lord Caterham. Tapi
setelah menulis surat itu saya teringat sesuatu..” Dia berhenti sejenak―sadar
bahwa dia harus melewati sekeping es yang amat tipis. “Pada waktu saya berkelahi
dengan Giuseppe, pelayan hotel itu, saya merebut secarik kertas dengan tulisan.
Kata-katanya tak berarti apa-apa bagi saya pada waktu itu, tapi kertas itu masih
saya simpan. Nama Chimneys sangat menarik perhatian saya. Silahkan lihat
sendiri. Kata-kata yang tertulis adalah Chimneys 23.45 Kamis.” Battle meneliti
kertas itu.
“Tentu saja kata Chimneys di situ bisa
mungkin tidak ada hubungannya dengan rumah ini. Tapi sebaliknya, mungkin juga
ada. Dan jelas bahwa si Giuseppe ini adalah pencuri. Jadi saya memutuskan untuk
pergi kemari tadi malam untuk melihat-lihat, menginap di losmen, dan menelepon
Lord Caterham esok paginya agar waspada. Tetapi saya datang terlambat―tidak
punya cukup waktu. Karena itu saya menghentikan mobil, naik tembok, dan berlari
di halaman. Ketika saya sampai di teras, rumah itu kelihatan sepi dan gelap.
Saya baru saja melangkah kembali ketika terdengar suara letusan tembakan. Saya
seperti mendengar suara itu dari dalam rumah. Karena itu saya lari kembali,
melewati teras dan mencoba membuka jendela. Tapi jendela-jendela itu terkunci
dan saya tidak mendengar apa-apa dari dalam rumah. Saya menunggu beberapa saat.
Tapi semuanya sepi seperti kuburan. Jadi saya berpikir bahwa saya keliru, dan
menganggap suara yang saya dengar tadi bukan letusan tembakan tapi hanya
angan-angan saya saja. Hal yang wajar dalam situasi demikian menurut pendapat
saya.” ....
“Saya pergi ke losmen dan menginap di sana.
Lalu tadi pagi saya mendengar berita itu. Dan saya sadar bahwa saya telah
menjadi orang yang dicurigai polisi. Karena itu saya kemari―berharap agar bersih
dari prasangka dan lepas dari borgol.”
......

Begitulah certia Anthony hingga ia sampai di Chimneys kepada Inspektur Battle. Satu hal yang harus diketahui tentang Inspektur Battle. Inspektur ini tak mudah menunjukkan suasana hatinya, ia sangat pandai menyembunyikan emosi, hingga wajahnya tampak hampa. Namun, tak akan satu hal pun yang bisa kau sembunyikan dari dia. Begitu juga Anthony. Ceritanya tak sepenuhnya benar, ia menutupi sesuatu untuk melindungi seseorang. Virginia Revel. Siapa dia? Hanya seorang wanita yang cantik, dan mempesona hampir setiap laki-laki di buku ini. Mungkin lebih baik aku saja yang menceritakan siapa yang terbunuh pada malam Anthony tiba di Chimneys.
Korban adalah Pangeran Michael dari Herzoslovakia. Dia juga yang akan menjadi raja berikutnya di Herzoslovakia. Dia hendak membicarakan masalah ‘penting’ dengan Herman Issacstein. Siapa pula dia? Salah satu tokoh penting juga di negara itu. Intinya, Pangeran Michael ingin mengadakan kerjasama sehubungan dengan pengangkatannya menjadi raja Herzoslovakia dengan Herman Issacstein dan pemerintahan Inggris ikut mendukung recana itu. Namun, pada malam kedatangan Anthony dia terbunuh di ruang pertemuan di Chimneys. Karena pertemuan itu sangat ‘rahasia’ maka pada mulanya, Lord Caterham, pemilik Chimneys menyembunyikan identitas Pangeran Michael atas permintaan George Lomax, seorang yang penting juga namun sama sekali tidak menarik.
Masalah semakin kompleks. Seperti yang telah dibicarakan di awal, akan muncul satu-persatu fakta yang menempel di sana-sini sehubungan dengan Herzoslovakia. Baik rakyat, raja dan ratu, dan juga negara itu sendiri. Mungkin akan lebih baik jika menyimak pembicaraan rahasia yang diikuti oleh beberapa orang, yaitu Inspektur Battle, Inspektur Lemoine, Anthony Cade, Virginia Revel dan Bill Eversleigh.

......
“Tentunya kita semua mengerti bahwa apa yang
akan kita bicarakan di sini adalah rahasia,” kata Battle. “Jangan sampai bocor.
Saya selalu merasa hal ini akan diketahui umum. Orang seperti Tuan Lomax yang
selalu ingin diam-diam, biasanya menghadapi resiko besar. Persoalan ini bermula
tujuh tahun yang lalu. Pada saat itu terjadi suatu pembangunan
basar-besaran, terutama di daerah Timur Dekat. Banyak negara dan pihak-pihak
yang tertarik, juga Inggris sendiri. Saya tak akan bercerita secara detil, tapi
ada sesuatu yang lenyap―lenyap dan tidak bisa dimengerti, kecuali bila kita
mengakui dua hal―bahwa pencuri itu menyamar sebagai seorang bangsawan dan apa
yang dilakukannya merupakan sesuatu yang profesional. Tuan Lemoine akan
menceritakan pada Anda.”
Orang Prancis itu
mengangguk sopan dan melanjutkan cerita itu. “Barangkali Anda semua belum pernah
mendengar nama Raja Victor yang amat terkenal di Prancis. Namanya yang
sesungguhnya tak ada yang tahu. Tapi dia adalah orang yang sangat berani, fasih
berbicara dalam lima bahasa, dan tak ada tandingannya dalam hal menyaru.
Walaupun ayahnya diketahui sebagai orang Inggris atau Irlandia, dia sendiri
biasanya ada di Paris. Di situlah delapan tahun yang lalu dia beraksi dengan
rentetan pencurian. Dia menamakan diri Kapten O’Neill.”
Sebuah seruan
tertahan keluar dari mulut Virginia. Tuan Lemoine melirik cepat
kepadanya.
“Saya rasa saya mengerti apa yang menyebabkan
Nyonya berseru. Anda akan mendengarnya nanti. Nah, kita di Sureté sangat curiga
jangan-jangan si O’Neill ini adalah Raja Victor. Tapi kami tak punya bukti. Pada
waktu itu di Paris ada seorang artis muda yang cerdik, bernama Angele Mory dari
Folies Bergeres. Kami mencurigai dia bekerja sama dengan Raja Victor. Tapi kami
juga tidak punya bukti untuk hal itu.

“Pada saat itu Paris menyiapkan penyambutan kedatangan Raja Nicholas IV dari
Herzoslovakia. Di Sureté kami semua bersiaga dan bersiap bila terjadi sesuatu
atas keselamatan tamu. Khususnya kami diperingatkan untuk mengawasi kegiatan
suatu organisasi revolusioner yang menamakan diri Komplotan Tangan Merah.
Ternyata komplotan itu mendekati Angele Moly dan menawarkan sejumlah uang bila
dia mau membantu rencana mereka. Dia diminta untuk menarik perhatian raja dan
membawanya ke suatu tempat yang telah ditentukan. Angele Moly menerima uang itu
dan berjanji akan membantu.
Tetapi
rupanya wanita muda ini lebih cerdik dan ambisius daripada mereka. Dia berhasil
menarik perhatian raja yang langsung jatuh cinta padanya dan menghadiahinya
dengan permata berlian. Pada saat itulah timbul keinginannya untuk tidak hanya
menjadi kekasih raja, tetapi permaisuri! Seperti dikatehui setia orang, ambisi
itu tercapai. Di Herzoslovakia dia diperkenalkan sebagai Countess Varaga
Popoleffsky, yang masih punya hubungan dengan keluarga Ramanoff, dan kemudian
menjadi Ratu Varaga dari Herzoslovakia. Nasib baik untuk seorang artis kecil
dari Paris! Saya dengar, dia bisa menjalankan peranannya dengan baik. Tetapi
kemenangannya tidak abadi. Komplotan Tangan Merah yang merasa dikhianati mencoba
membunuhnya dua kali. Akhirnya mereka melakukan kerusuhan sehingga terjadi
pembunuhan dan raja serta ratu akhirnya tewas terbunuh. Rakyat yang marah
menyatakan bahwa jenazah yang rusak dan tak bisa dikenali itu adalah jenazah
raja dan ratu mereka.
“Nah, selama itu kelihatannya
Ratu Varaga tetap berhubungan dengan Raja Victor. Mungkin rencana yang berani
itu adalah rencana si Raja Victor pula. Yang kami ketahui, mereka tetap
berhubungan dengan kode rahasia, dari Istana Herzoslovakia. Supaya aman,
surat-surat mereka ditulis dalam bahasa Inggris, dan ditandatangani dengan nama
seorang wanita Inggris yang ada di kedutaan. Apabila surat-surat itu ditemukan
dan dibawa kepada wanita tadi, wanita itu pasti menyangkal, walaupun ada tanda
tangannya. Tapi setiap orang akan maklum, karena surat tersebut adalah surat
seorang wanita yang bersalah, yang berhubungan dengan kekasih gelapnya. Nama
Anda-lah yang dipakainya, Nyonya Revel.

“Surat-surat itu ditujukan pada Kapten O’Neill di Paris. Dan maksudnya mungkin
bisa menerangkan suatu fakta di waktu kemudian. Setelah pembunuhan atas raja dan
ratu, banyak permata-permata kerajaan yang jatuh ke tangan komplotan Raja Victor
dan ditemukan di Paris. Setelah diselidiki ternyata bahwa 9 dari 10 kasus,
selalu ada permata asli yang dipalsukan. Dan jangan lupa, ada beberapa batu
permata terkenal dari Istana Herzoslovakia. Jadi, sebagai seorang ratu, Angele
Mory ternyata masih tetap melakukan praktek yang sama dengan yang dilakukannya
sebelum dia menikah.
“Sekarang Anda tahu arah
cerita ini? Nicholas IV dan Ratu Varaga berkunjung ke Inggris dan menjadi tamu
Marquis Caterham yang pada saat itu adalah Sekertaris Menteri Luar Negeri. Ratu
Varaga diterima sebagaimana layaknya. Di sinilah kita berhadapan dengan seorang
bangsawan palsu yang sekaligus juga seorang pencuri ulung. Dan tak diragukan
lagi bahwa pemalsuan itu dilakukan oleh aktor luar biasa yang amat berani, yaitu
Raja Victor.” .......
“Dibekukan,” sahut
Inspektur Battle. “Tak ada cerita tentang hal itu sampai sekarang. Kami sudah
melakukan segala yang bisa kami lakukan―dengan diam-diam. Permata itu tidak
keluar dari Inggris bersama Ratu Herzoslovakia―saja yang bisa saya katakan. Yang
Mulia menyembunyikannya di suatu tempat yang tidak kita ketahui dan belum
ditemukan. Tapi rasanya tidak heran kalau―” Mata Inspektur itu melayang ke
sekeliling ruangan― “ada di ruangan ini.” ...
“Anda
belum tahu situasinya, Tuan,” kata si Prancis dengan cepat. “Hanya dua minggu
kemudian pecah revolusi di Herzoslovakia, dan raja serta ratu terbunuh. Dan
Kapten O’Neill ditahan dengan tuduhan kejahatan kecil. Kami berharap mendapatkan
tumpukan surat rahasia itu di ruamahnya, tapi kelihatannya telah dicuri oleh si
perantara surat itu―orang Herzoslovakia. Laki-laki itu muncul di Herzoslovakia
sebelum revolusi, lalu lenyap tak ketahuan.” ......
“Nyonya memang cerdas,”
kata Lemoine memuji. “Ya, memang ada. Count Stylptitch saat itu juga menginap di
Chimneys.” .....
“Ya. Tentunya kalau dia tahu dengan
tiba-tiba, dia pasti marah. Apalagi setelah ada usaha membungkam persoalan itu”
kata Battle.
Anthony menyalakn rokok. “Apa tidak disebutkan dalam memoir
itu―secara rahasia―di mana batu permata itu disembunyikan?”
tanyanya.
“Rasanya tidak,” kata Battle. “Dia tidak
suka pada ratu. Dia tidak menyetujui perkawinan itu. Ratu pasti tidak akan
mempercayainya.”
“Bukan itu yang saya maksud,” kata
Anthony. “Dia adalah seorang laki-laki yang cerdik. Mungkin tanpa diketahui
ratu, dia menemukan tempat penyimpanan permata itu. Kalau hal itu terjadi, apa
yang akan diperbuatnya?”
“Duduk diam.” Jawab Battle
sambil merenung.
“Saya sependapat,” kata orang
Prancis itu. “Itu merupakan saat yang sangat menentukan. Bila batu permata itu
dikembalikan secara diam-diam, pasti akan menimbulkan kesulitan besar. Dan dia
akan punya kekuatan bila mengetahui tempat batu permata itu disimpan. Dan lelaki
tua itu suka kekuasaan. Dia tidak hanya akan menguasai ratu di tangannya, tapi
dia juga punya senjata ampuh untuk bernegosiasi setiap saat. Dan itu bukan
satu-satunya rahasia yang diketahuinya. Bukan! Dia punya koleksi rahasia seperti
seorang kolektor barang pecah-belah antik. Sebelum meninggal dia pernah
menyombong bahwa dia bisa membaut berita heboh kalau dia mau. Dan dia menyatakan
bahwa dia kan mengungkapkan sesuatu yang menghebohkan di dalam memoirnya. Karena
itu banyak pihak yang ingin menguasainya. Polisi sudah bersiap untuk mengambil
alih dokumen itu, tapi Count Stylptitch telah menyelamatkannya lebih dahulu
dengan mengirimkannya jauh-jauh sebelum dia meninggal.”
....

Sampai di sini tentu sudah bisa ditebak, memoir itu akhirnya jatuh ke tangan James McGrath yang kemudian diserahkan kepada Anthony untuk di serahkan kepada penerbit di London untuk mendapatkan imbalannya. Yah.. itu sebagian besar cerita yang bisa dikumpulkan. Memang masih ada banyak hal yang tidak bisa diungkapkan. Untuk lebih lengkapnya, bisa baca bukunya langsung. Penyelesaiannya, juga sangat membingungkan. Satu sisi kita dihadapkan bahwa Anthony-lah Raja Victor sesungguhnya. Namun, terlepas dari semua itu. Agatha telah memberikan banyak petunjuk untuk menyangkal dugaan itu, yang kemungkinan akan kita anggap sebagai hal yang sebaliknya. Saya pun tak dapat menyangka akhirnya, namun saya benar-benar puas dan semuanya terasa masuk akal.
Hmm, aku sedang memikirkan sesuatu, yaitu apakah perlu aku menampilkan penyelesaian dari kasus ini dan mengungkap siapa sebenarnya Anthony Cade ini? Cukup panjang jika dijelaskan mulai dari awalnya. Lagi pula jika tak didampingi dengan membaca buku aslinya maka tak akan mengena. Ada banyak hal yang menarik yang tidak bisa dituliskan di blog ini. Secara garis besar, aku hanya menampilkan ceritanya secara global dari pembicaraan yang dilakukan tokoh dalam buku itu yang aku anggap mendekati kebenaran.
Mungkin tidak di kesempatan ini aku akan mengungkap segalanya. Mungkin suatu saat nanti, jika aku berkesemapatan untuk menuliskan lebih banyak fakta dalam kasus ini secara terperinci. Aku sudah memiliki referensinya, namun tetap saja masih harus diolah. Untuk lebih baik lagi, tak rugi juga jika Anda semua mencoba membaca bukunya secara langsung. Jika Anda telah menamatkan buku Agatha ini “Rahasia Chimneys” (The Secret of Chimneys), coba selanjutnya Anda membaca karya Agatha yang berjudul “Misteri Tujuh Lonceng” (The seven Dials Mistery). Jika Anda jeli, maka Anda akan mendapatkan sesuatu yang menarik mengenai tokoh-tokoh yang ada di kedua novel tersebut. ...end

Tidak ada komentar: